Ujub dan Riya Senjata Setan untuk Menjerat Orang Shalih

Berjihad Memerangi Ujub dan Riya’

ujub-dan-riya-senjata-setan-untuk-menjerat-orang-shalih

Sesungguhnya Iblis selalu berusaha menjauhkan anak cucu Adam dari amalan sholeh dan menjerumuskan mereka dalam beragam kemaksiatan, tidak lain agar anak cucu Adam bisa menemaninya di neraka Jahanam, abadi salama-lamanya.

Jika Iblis tidak berhasil melakukannya pada sebagian anak cucu Adam dan melihat mereka semangat beribadah dan jauh dari kemaksiatan maka Iblis tidak putus asa, dia akan tetap terus berusaha agar para pelaku amal sholeh tersebut tetap bisa menemaninya di neraka, bagaimana caranya ?

Iblis memiliki dua senjata yang sangat ampuh untuk menjerat mereka yang rajin beribadah, senjata riya’ dan senjata ujub. Iblis selalu menyerang mereka dengan dua senjata ini, dan dia tidak peduli apakah dia berhasil menjerat mereka dengan dua senjata ini atau salah satunya.

Maka sungguh binasa orang yang terjerat dua senjata ini, dia beramal dalam keadaan riya’ sehingga amalannya tidak diterima oleh Allah, dan pada waktu yang sama diapun ujub dan ta’jub dengan amalan sholehnya yang pada hakekatnya tidak diterima oleh Allah. Dia bangga dengan sesuatu yang semu dan fatamorgana.

Ada orang yang selamat dari senjata riya’ akan tetapi terkena tembakan senjata ujub, sehingga gugurlah pula amalannya.

Sungguh dua senjata Iblis yang sangat berbahaya, senjata yang hanya ditodongkan kepada orang-orang yang rajin beribadah, orang-orang yang rajin, puasa, sedekah, dan sholat.

Karenanya para pelaku kriminal, kejahatan, dan kemaksiatan tidak kawatir dengan dua senjata ini. Justru orang-orang yang sholehlah yang dikhawatirkan terjangkiti penyakit riya’ dan ujub.

Ibnul Mubaarok rahimahullah berkata : وَلاَ أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّيْنَ شَيْئًا شَرٌّ مِنَ الْعُجْبِ “Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat perkara yang lebih buruk daripada ujub.”1

Semoga kita semua bisa terhindar dari penyakit ujub dan riya’, aamiin.

Footnotes

  1. Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Sy’abul Iman no 8260


Sumber:
1. Dari Al-Qur'an Al-Karim
2. Dari berbagai Kitab Islam
3. Dari berbagai tulisan Ustadz